Aqw Qw Wiendha Wiendha Sari Wiendha Sari

Jumat, 21 Juni 2013

Escargot Persillade 7pcs


Escargot Persillade 7pcs (29rb)/ 12 pcs (45rb)

Kudapan daging bekicot yang tenar di kuliner internasional dengan nama Escargot ini juga dapat dinikmati di Zango. Rasanya jauh dari kesan menjijikan, malah sangat lezat ditambah puff yang gurih. Porsinya yang 'mini' menjadikannya hanya cukup sebagai menu appetizer bagi saya :p tapi jika dikasih seporsi lagi juga saya gak bisa nolak hihihi..

Salmon fillet with Basmati Rice


Salmon fillet with Basmati Rice

Beruntungnya, pertama kali saya datang ke Zango dalam rangka merayakan ulang tahun bersama teman-teman saya, sehingga saya punya banyak kesempatan untuk icip menu-menu di Zango. Saya sendiri memesanSalmon Fillet (79K), salmon fillet yang di grill kemudian disajikan dengan bearnaise sauce dan basmati rice. Salmonnya di grill dengan kematangan yang tepat, namun harus diperhatikan basmati rice-nya, karena beras asli India yang berbulir panjang ini memiliki rasa dan aroma yang cukup strong bagi lidah Indonesia. FYI, basmati rice ini beras premium yang harganya bisa 10x lipat dari beras biasa loh..

Resep Salad: Salad Suun dan Wortel


Resep Salad: Salad Suun dan Wortel




FOTO: detikFood
Kalau sedang berdiet untuk menurunkan berat badan, coba konsumsi salad ini. Serat dari suun dan sayuran akan membuat perut kenyang lebih lama. Saus kacangnya yang gurih pedas bikin rasanya makin enak.
Bahan:
  • Bahan:
  • 120 g suun yang bagus
  • 150 g kol ungu, iris halus
  • 100 g wortel, serut halus
  • 1 buah jeruk nipis
  • Saus:
  • 3 sdm kaldu ayam
  • 3 sdm selai kacang halus
  • 2 sdm kecap Jepang
  • 2 sdm madu
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • ½ sdt minyak wijen
  • 1 siung bawang putih, parut
  • Taburan:
  • 1 sdm daun ketumbar cincang
  • 2 sdm kacang tanah sangrai, cincang
Cara Membuat:
  • Seduh suun dengan air mendidih hingga lunak lalu tiriskan.
  • Untuk sausnya, campur kaldu ayam, selai kacang, kecap, madu, jeruk nipis, minyak wijen dan bawang putih jadi satu.
  • Aduk hingga tercampur rata.
  • Taruh kol dan wortel dalam mangkuk.
  • Tuangi saus, aduk rata.
  • Taruh suun dalam mangkuk saji.
  • Taruh campuran salad di atasnya.
  • Beri tambahan saus.
  • Beri bahan taburan.
  • Perciki sedikit air jeruk nipis lalu sajikan.

Resep Ayam: Crispy Parmesan Chicken


Resep Ayam: Crispy Parmesan Chicken




FOTO: detikFood
Doyan ayam dan keju? Cobalah bikin ayam goreng yang gurih renyah dan enak ini. Dilapisi tepung roti bercampur keju parmesan. Tentu saja rasanya jadi gurih renyah. Dicocol dengan mayones makin asyik rasanya!
Bahan:
  • Bahan:
  • 250 g daging ayam tanpa lemak dan tulang
  • ½ sdt merica bubuk
  • 1 siung bawang putih, parut
  • 1 sdt garam
  • 1 putih telur ayam, kocok lepas
  • Minyak goreng
  • Pelapis:
  • 100 g tepung panir putih
  • 100 g keju parmesan parut
  • Saus:
  • 200 ml mayonnaise botolan
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 2 sdm saus cabai
  • ½ sdt cabai bubuk
  • Pelengkap:
  • French fries
Cara Membuat:
  • Potong-potong daging ayam ukuran kecil-kecil.
  • Taruh potongan ayam dalam wadah.
  • Beri merica, garam dan bawang putih.
  • Aduk-aduk hingga tercampur rata.
  • Pelapis: Campur keju dan tepung panir hingga rata
  • Celupkan tiap potongan ayam dalam putih telur kocok.
  • Lapisi tiap potongan ayam dengan campuran bahan pelapis hingga rata.
  • Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning keemasan.
  • Angkat dan tiriskan.
  • Untuk Sausnya: campurkan semua bahan saus dalam wadah.
  • Aduk hingga rata.
  • Sajikan ayam dengan saus dan french fries.

Kuliner Indonesia


Jakarta - Kita patut bangga akan kuliner Indonesia. Keanekaragaman budaya nusantara menghasilkan makanan dan minuman bercitarasa khas yang kelezatannya diakui dunia. Dari sekian banyak hidangan asal negeri kita, ada lima yang berhasil masuk peringkat internasional.

Pierogi fast food khas Polandia


Pierogi
Pierogi fast food khas Polandia
Fast food atau makanan cepat saji konon tak baik untuk kesehatan. Namun jenis kuliner ini di pelbagai negara miliki ciri dan kekhasan tersendiri.

Pierogi fast food khas Polandia


Pierogi
Pierogi fast food khas Polandia
Fast food atau makanan cepat saji konon tak baik untuk kesehatan. Namun jenis kuliner ini di pelbagai negara miliki ciri dan kekhasan tersendiri.

KULINER KOPI: Kopi Internasional Yang Ramah


KULINER KOPI: Kopi Internasional Yang Ramah

Ceritamu.com - Sebuah cafe bergengsi di kawasan gedung perkantoran Bapindo Plaza Sudirman menghuni area lantai dasarnya, bernama Luna Negra. 

Menurut mereka yang pernah ke Perancis, saat mereka memasuki Luna Negra, mereka bak sedang berada di cafe-cafe di Paris (liat film 'Lost in Love', deh) dengan setting tempat duduk yang unik dan ubin yang bergaya Eropa. Setting tempat duduknya unik karena selain ada area bar, ada juga area yang seperti area tunggu karena hanya ada jejeran meja-meja kecil dan kursi yang menempel dinding. Jadi kita dapat duduk di meja-meja kecil itu, kalau kita beramai-ramai kita ya terpaksa duduk berjejer. Hehehe...

Dari segi harga, harga makanan di sini memang agak fine dining. Jadi mari kita pesan kopinya saja. Kopinya standar pilihannya. Ada yang panas dan dingin. Pilihan mulai dari Espresso, Short Black, Cappuccino, Machiato, Long Black dan Latte tersedia. Diramu dengan cara yang terbaik sehingga untuk Cappuccino-nya terasa sangat lembuutt di tenggorokan. Tidak keberatan susu atau buih seperti layaknya Cappucino kebanyakan. 

Secangkirnya diberi harga Rp 20.000,- Rp 25.000,- saja. Cukup ramah' untuk tempat sekelas Luna Negra. Tapi sesekali, kita perlu menikmati sesuatu yang berharga sedikit mahal. Hanya untuk pengalamannya saja. Termasuk meminum kopi di tempat lux seperti Luna Negra dengan harga kopi berkualitas yang cukup ramah budget. (NB)

Puluhan Kuliner Indonesia Akan 'Go Internasional'



Puluhan Kuliner Indonesia Akan 'Go Internasional'


Foto: Ilustrasi (Istimewa)
Jakarta, Seruu.com - Sebanyak 30 kuliner tradisional Indonesia telah dicanangkan sebagai promosi kuliner di luar negeri, dengan salah satu kriteria penting adalah ketersediaan bahan baku di dalam dan luar negeri.
Ada alasan mengapa kemudahan mendapat bahan baku menjadi salah satu syarat di balik terpilihnya kuliner tradisional Indonesia, seperti nasi tumpeng, yakni agar mudah memasaknya di luar Indonesia. Karena salah satu tujuan membuat ikon kuliner tradisional Indonesia adalah untuk ajang promosi di luar negeri.

"Kalau mau ada yang jual di luar negeri kan gampang kalau ada materialnya," kata Achyaruddin, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event saat jumpa media Patali Day, di Jakarta, Sabtu.

Ikon kuliner tradisional juga akan dianjurkan untuk dimasukkan dalam menu hotel-hotel di Indonesia. Untuk luar negeri, pengenalan kuliner tradisional Indonesia akan disajikan di acara kedutaan besar RI.

"Kuliner itu bisa jadi media diplomatik," kata Firmansyah Rahim Dirjen Destinasi Wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain kemudahan mencari bahan baku, kriteria lain yang dimiliki 30 ikon kuliner tradisional Indonesia adalah dikenal oleh masyarakat luas secara nasional (populer), dan ada pelaku secara profesional.

Sebagian ikon kuliner tradisional terpilih itu adalah Nasi Tumpeng, Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-Gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lunpia Semarang, Nagasari Yogyakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Asinan Jakarta, dan Sate Ayam Madura. [ant/nty]


Puluhan Kuliner Indonesia Akan 'Go Internasional'

Sabtu, 23 Februari 2013 - 22:50 · Topik: kuliner-indonesia
Foto: Ilustrasi (Istimewa)
Jakarta, Seruu.com - Sebanyak 30 kuliner tradisional Indonesia telah dicanangkan sebagai promosi kuliner di luar negeri, dengan salah satu kriteria penting adalah ketersediaan bahan baku di dalam dan luar negeri.
Ada alasan mengapa kemudahan mendapat bahan baku menjadi salah satu syarat di balik terpilihnya kuliner tradisional Indonesia, seperti nasi tumpeng, yakni agar mudah memasaknya di luar Indonesia. Karena salah satu tujuan membuat ikon kuliner tradisional Indonesia adalah untuk ajang promosi di luar negeri.

"Kalau mau ada yang jual di luar negeri kan gampang kalau ada materialnya," kata Achyaruddin, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event saat jumpa media Patali Day, di Jakarta, Sabtu.

Ikon kuliner tradisional juga akan dianjurkan untuk dimasukkan dalam menu hotel-hotel di Indonesia. Untuk luar negeri, pengenalan kuliner tradisional Indonesia akan disajikan di acara kedutaan besar RI.

"Kuliner itu bisa jadi media diplomatik," kata Firmansyah Rahim Dirjen Destinasi Wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain kemudahan mencari bahan baku, kriteria lain yang dimiliki 30 ikon kuliner tradisional Indonesia adalah dikenal oleh masyarakat luas secara nasional (populer), dan ada pelaku secara profesional.

Sebagian ikon kuliner tradisional terpilih itu adalah Nasi Tumpeng, Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-Gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lunpia Semarang, Nagasari Yogyakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Asinan Jakarta, dan Sate Ayam Madura. [ant/nty]
"...Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia..." Photo By : Red NRMnews.com
“…Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia…”

Tumpeng 3 Warna



TABLOID NOVA/ENG NAFTALI
Tumpeng 3 Warna
JAKARTA, KOMPAS.com--Sebanyak 30 kuliner tradisional Indonesia telah dicanangkan sebagai promosi kuliner di luar negeri, dengan salah satu kriteria penting adalah ketersediaan bahan baku di dalam dan luar negeri.
Ada alasan mengapa kemudahan mendapat bahan baku menjadi salah satu syarat di balik terpilihnya kuliner tradisional Indonesia, seperti nasi tumpeng, yakni agar mudah memasaknya di luar Indonesia. Karena salah satu tujuan membuat ikon kuliner tradisional Indonesia adalah untuk ajang promosi di luar negeri.
"Kalau mau ada yang jual di luar negeri kan gampang kalau ada materialnya," kata Achyaruddin, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event saat jumpa media Patali Day, di Jakarta, Sabtu.
Ikon kuliner tradisional juga akan dianjurkan untuk dimasukkan dalam menu hotel-hotel di Indonesia. Untuk luar negeri, pengenalan kuliner tradisional Indonesia akan disajikan di acara kedutaan besar RI.
"Kuliner itu bisa jadi media diplomatik," kata Firmansyah Rahim Dirjen Destinasi Wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain kemudahan mencari bahan baku, kriteria lain yang dimiliki 30 ikon kuliner tradisional Indonesia adalah dikenal oleh masyarakat luas secara nasional (populer), dan ada pelaku secara profesional.
Sebagian ikon kuliner tradisional terpilih itu adalah Nasi Tumpeng, Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-Gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lunpia Semarang, Nagasari Yogyakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan, Rawon Surabaya, Asinan Jakarta, dan Sate Ayam Madura.


Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. 

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. Acara ini berlangsung selama 3 hari mulai 1 Maret hingga 3 Maret 2012, dengan diikuti 498 peserta. (*/js)
"...Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia..." Photo By : Red NRMnews.com
“…Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia…”

Kuliner Indonesia,


Lezat & Sehat Menu Mediteranian
BAGI yang belum pernah mencicipi masakan Mediteranian, kini saatnya Anda merasakannya. Bukan hanya lezat, kesehatan dari hidangan yang disajikan pun menjadi prioritasnya.
Berbagai masakan internasional yang diperkenalkan di segenap restoran mungkin sudah Anda rasakan. Respons para penyuka makanan di Tanah Air terhadap menumenu mancanegara itu pun cukup positif. Terbukti dengan semakin digemarinya kuliner internasional.
Namun, apakah Anda sudah pernah merasakan cita rasa hidangan ala Mediteranian? Inilah yang ditawarkan restoran Scusa di Hotel Inter-Continental Mid Plaza, Jakarta.
Kebetulan restoran ini tengah kedatangan pakar kuliner Chef Pierre Sauvaget dari Bel-Air Bay Club, Los Angeles, yang mempunyai spesialisasi hidangan Mediteranian. Santapan dimulai dari menu pembuka, sup jamur.
Cream soup ini terdiri atas dua macam jamur, yaitu jamur portobello dan shitake, tak lupa di atasnya diberi whipped cream. Lalu dilanjutkan dengan smoked scallop with micro basil salad.
Dilanjutkan lagi dengan main course white fish with baby leek and truffle vinaigrette. Ikan yang dagingnya berwarna putih bersih ini disajikan dengan hanya disaute, namun di bagian luarnya terasa agak renyah.
Rupanya Pierre sengaja membuat bagian luar daging ikan gurih, sementara bagian dalam ikan amat lembut. Di atas ikan putih ini diberi irisan bawang bombai, jamur chanterelles, dan truffle vinaigrette.
Ikan putih ini disaute dengan menggunakan minyak zaitun. Hasilnya, daging ikan tidak berminyak dan tentu lebih sehat.
Wagyu beef with apple and spinach pasta menjadi sajian selanjutnya. Menu ini termasuk menu andalan chef berdarah Prancis ini.
Daging wagyu disajikan dengan parutan keju serta kembang kol, apel, dan bawang. Sebagai finishing touch, siraman brown sauce turut menambah cita rasa daging wagyu. Daging ini amat empuk sekaligus gurih.
Di meja juga terdapat brie cheese with frische salad and tomato bagi yang menyukai keju. Hidangan Mediteranian di restoran Scusa rencananya dihadirkan hingga akhir November 2011 jika mendapat respons yang bagus dari pengunjung.
Semua masakan ala Mediteranian ini akan disajikan dalam menu ala carte secara eksklusif selama waktu makan siang dan malam. Akan tersedia pula set menu menarik untuk kesempurnaan pengalaman makan clean palate cuisine.
Selama kunjungan Pierre di Tanah Air, para penikmat makanan dapat melihat satu makanan ringan yang dikemas dengan bumbu-bumbu dasar dan rasa yang natural. Hidangan klasik besutan sang chef pun menjadi sorotan. Dua di antaranya broschette of fresh tuna and watermelon dan farm raised veal medallion.
Lebih Sehat
Diakui Pierre, hidangan Mediteranian terkenal dengan kelezatan sekaligus kesehatannya. Pasalnya, hidangan yang dibuat hanya menggunakan sedikit rempah-rempah dengan cara pengolahan di-saute atau dipanggang. Jika pun ada teknik menggoreng sedikit, minyak zaitunlah yang dipergunakan.
"Seni masakan Mediterania adalah menggunakan bahan natural dan bahanbahan lokal di tempatnya berada. Hidangannya pun sederhana,namun lezat dan sehat," kata Pierre.
Chef Pierre sekaligus mengenalkan gaya inovatif clean palate cuisine, yakni makanan ringan ditonjolkan dengan bumbu-bumbu serta cita rasa yang natural. Hal ini dilengkapi dengan pengetahuannya tentang reiki, yaitu sebuah disiplin penyembuhan dari orang Jepang. Penerapannya bertujuan meningkatkan kesehatan dan pencernaan.
Berdasarkan riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di beberapa negara, masyarakat Mediteranian memiliki tingkat kematian terendah dari penyakit kanker dan jantung koroner. Selain itu, angka harapan hidup masyarakat yang hidup di Negeri Tengah ini, terutama penduduk Italia dan Yunani, juga cukup tinggi.
Rahasianya adalah makanan ala Mediteranian. Ya, makanan ini selain tidak dibubuhi penyedap rasa, masakannya pun hanya menggunakan sedikit bumbu.
Seafood merupakan makanan yang sering dikonsumsi. Apalagi Mediteranian yang berarti Laut Tengah, yakni laut antarbenua yang terletak di antara Eropa di utara, Afrika di selatan, dan Asia di timur ini kaya hasil laut.
Masyarakat Mediteranian juga gemar mengonsumsi sayur dan buah. Karena sehatnya menu Mediteranian, muncullah diet Mediteranian.
Pola diet ini ditandai dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, seperti dari buah zaitun dan minyak zaitun, serta ditambahkan dengan menu lain misalnya buah-buahan, sayur, sereal gandum, dan produk susu rendah lemak.
Dampak yang dihasilkan pun terbilang positif. Diet ini membantu sistem metabolisme tubuh menjadi lebih baik, menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, metabolisme glukosa, dan kolesterol jahat. Mengapa demikian? Karena makanan yang dikonsumsi mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Sebut saja ikan, sayuran hijau, dan buah. Penasaran? Silakan mencoba.

Empek-empek


Empek-empek

Nah, berkeliling dan menikmati kuliner khas Kota Palembang sudah dituntaskan. Kini saatnya saya kembali ke Jakarta. Tetapi, eit, tunggu dulu! Sebelumtake off, saya wajib membeli empek-empek palembang lebih dulu. Kalau tidak, bisa-bisa nanti kena marah handai tolan di Jakarta!

Berbicara Palembang, apalagi soal kulinernya, maka kita diwajibkan mendiskusikan empek-empek terlebih dahulu. Makanan yang satu ini, selain khas, juga sudah menjadi simbol Palembang. Anda tentu sudah pernah mendengar sebutan Palembang sebagai kota empek-empek. Karena itu, makanan gurih ini pun selalu dijadikan buah tangan turis jika mereka menyinggahi kota yang dibelah Sungai Musi ini.

“Kebudayaan empek-empek” terbentuk karena adanya keterikatan warga Palembang dengan Sungai Musi. Sungai yang mengalir sejauh 750 km dan merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera ini menjadi habitat terbaik bagi kawanan ikan belida(Hotopetrus chitala, H.B). Masyarakat setempat mengenalnya dengan iwak belido. Ikan belida sebagai salah satu sumber makanan di Palembang telah memunculkan tradisi pembuatan makanan berupa empek-empek sekaligus menjadi kearifan lokal yang khas dibanding daerah lain. Jenis ikan ini merupakan bahan baku pembuatan empek-empek berkualitas paling tinggi. Sayangnya, populasi belida tinggal 10% saja yang hidup secara bebas di perairan Sungai Musi.

Di Palembang, penjual empek-empek ditemukan hampir di setiap sudut kota. Pada pagi hari, para penjual sarapan juga menyediakan makanan ini sebagai pembuka kegiatan. Ah, rasanya saya tak perlu lebih banyak menceritakan empek-empek karena toh hampir seluruh orang Indonesia sudah mengenal makanan ini.

“…Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia…”

"...Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia..." Photo By : Red NRMnews.com
“…Salah Satu Jenis Kuliner Masakan Khas Indonesia…”

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali


Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. 

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali


Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. 

Martabak HAR

Nostalgia kuliner saya di Palembang akan diakhiri dengan menyantap “Martabak HAR”. Kali ini, saya berkesempatan mendatangi restoran pusat Martabak HAR yang telah memiliki banyak cabang di wilayah Palembang maupun luar kota. Lokasinya di seberang Masjid Agung Palembang yang sangat strategis karena memudahkan setiap pengunjung untuk mendatanginya. “HAR” yang menjadi kata di belakang martabak ini merupakan kependekan dari Haji Abdul Rozak yang tak lain adalah pemilik awal dari usaha ini.

Namun, jika Anda berkunjung ke Palembang, sebaiknya berhati-hatilah jika menemukan restoran Martabak HAR, karena banyak martabak yang sejenis ini dipalsukan oleh pihak-pihak lain. Untuk mencirikan restoran yang kita datangi sebagai cabang asli, maka di setiap kedai ataupun restoran Martabak HAR, perhatikanlah foto Haji Abdul Rozak. Bila foto Pak Haji terpampang, maka benarlah barang itu.

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali


Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. 

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. 

Pameran Kuliner iNternasional Digelar Di Bali
WartaNews, Nusa Dua - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam.

Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada pemakaian  bumbu-bumbu rempah.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengatakan kegiatan kuliner di hotel dan tempat wisata di Bali dapat jadi promosi ke mancanegara.

Apalagi acara ini diikuti 33 negara, salah satunya Indonesia.
“Ini membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan dan menjadi peluang untuk mempromosikan produk-produk kuliner yang ada di tanah air,” ujar Sapta Nirwandar usai membuka pameran ini di Nusa Dua Bali, Kamis, (1/3).

Indonesia sangat kaya dengan kuliner yang khas dari berbagai daerah. Hanya saja belum sepenuhnya dikenal oleh para wisatawan asing yang berkunjung ke Tanah Air.

“Ajang ini juga memberikan ruang pada para juru masak untuk menampilkan berbagai makanan Indonesia,” sambungnya.

Wakil Menteri Pariwisata ini juga menuturkan, makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang.

Acara pameran ini akan berlangsung tiap tahunnya dan diharapkan jumlah pesertanya juga akan terus bertambah.

"Tidak hanya di Bali, tetapi daerah lainnya juga dapat menggelar acara seperti ini,” tandasnya.

Tujuannya hanya satu yaitu untuk memperkenalkan dan mengembangkan kuliner Indonesia.

Pameran ini merupakan pameran terbesar, dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan hasil kuliner yang dipamerkan. Acara ini berlangsung selama 3 hari mulai 1 Maret hingga 3 Maret 2012, dengan diikuti 498 peserta. (*/js)

Empek-empek


Empek-empek

Nah, berkeliling dan menikmati kuliner khas Kota Palembang sudah dituntaskan. Kini saatnya saya kembali ke Jakarta. Tetapi, eit, tunggu dulu! Sebelumtake off, saya wajib membeli empek-empek palembang lebih dulu. Kalau tidak, bisa-bisa nanti kena marah handai tolan di Jakarta!

Berbicara Palembang, apalagi soal kulinernya, maka kita diwajibkan mendiskusikan empek-empek terlebih dahulu. Makanan yang satu ini, selain khas, juga sudah menjadi simbol Palembang. Anda tentu sudah pernah mendengar sebutan Palembang sebagai kota empek-empek. Karena itu, makanan gurih ini pun selalu dijadikan buah tangan turis jika mereka menyinggahi kota yang dibelah Sungai Musi ini.

“Kebudayaan empek-empek” terbentuk karena adanya keterikatan warga Palembang dengan Sungai Musi. Sungai yang mengalir sejauh 750 km dan merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera ini menjadi habitat terbaik bagi kawanan ikan belida(Hotopetrus chitala, H.B). Masyarakat setempat mengenalnya dengan iwak belido. Ikan belida sebagai salah satu sumber makanan di Palembang telah memunculkan tradisi pembuatan makanan berupa empek-empek sekaligus menjadi kearifan lokal yang khas dibanding daerah lain. Jenis ikan ini merupakan bahan baku pembuatan empek-empek berkualitas paling tinggi. Sayangnya, populasi belida tinggal 10% saja yang hidup secara bebas di perairan Sungai Musi.

Di Palembang, penjual empek-empek ditemukan hampir di setiap sudut kota. Pada pagi hari, para penjual sarapan juga menyediakan makanan ini sebagai pembuka kegiatan. Ah, rasanya saya tak perlu lebih banyak menceritakan empek-empek karena toh hampir seluruh orang Indonesia sudah mengenal makanan ini.

Empek-empek


Empek-empek

Nah, berkeliling dan menikmati kuliner khas Kota Palembang sudah dituntaskan. Kini saatnya saya kembali ke Jakarta. Tetapi, eit, tunggu dulu! Sebelumtake off, saya wajib membeli empek-empek palembang lebih dulu. Kalau tidak, bisa-bisa nanti kena marah handai tolan di Jakarta!

Berbicara Palembang, apalagi soal kulinernya, maka kita diwajibkan mendiskusikan empek-empek terlebih dahulu. Makanan yang satu ini, selain khas, juga sudah menjadi simbol Palembang. Anda tentu sudah pernah mendengar sebutan Palembang sebagai kota empek-empek. Karena itu, makanan gurih ini pun selalu dijadikan buah tangan turis jika mereka menyinggahi kota yang dibelah Sungai Musi ini.

“Kebudayaan empek-empek” terbentuk karena adanya keterikatan warga Palembang dengan Sungai Musi. Sungai yang mengalir sejauh 750 km dan merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera ini menjadi habitat terbaik bagi kawanan ikan belida(Hotopetrus chitala, H.B). Masyarakat setempat mengenalnya dengan iwak belido. Ikan belida sebagai salah satu sumber makanan di Palembang telah memunculkan tradisi pembuatan makanan berupa empek-empek sekaligus menjadi kearifan lokal yang khas dibanding daerah lain. Jenis ikan ini merupakan bahan baku pembuatan empek-empek berkualitas paling tinggi. Sayangnya, populasi belida tinggal 10% saja yang hidup secara bebas di perairan Sungai Musi.

Di Palembang, penjual empek-empek ditemukan hampir di setiap sudut kota. Pada pagi hari, para penjual sarapan juga menyediakan makanan ini sebagai pembuka kegiatan. Ah, rasanya saya tak perlu lebih banyak menceritakan empek-empek karena toh hampir seluruh orang Indonesia sudah mengenal makanan ini.