Aqw Qw Wiendha Wiendha Sari Wiendha Sari

Jumat, 21 Juni 2013

Kuliner Indonesia,


Lezat & Sehat Menu Mediteranian
BAGI yang belum pernah mencicipi masakan Mediteranian, kini saatnya Anda merasakannya. Bukan hanya lezat, kesehatan dari hidangan yang disajikan pun menjadi prioritasnya.
Berbagai masakan internasional yang diperkenalkan di segenap restoran mungkin sudah Anda rasakan. Respons para penyuka makanan di Tanah Air terhadap menumenu mancanegara itu pun cukup positif. Terbukti dengan semakin digemarinya kuliner internasional.
Namun, apakah Anda sudah pernah merasakan cita rasa hidangan ala Mediteranian? Inilah yang ditawarkan restoran Scusa di Hotel Inter-Continental Mid Plaza, Jakarta.
Kebetulan restoran ini tengah kedatangan pakar kuliner Chef Pierre Sauvaget dari Bel-Air Bay Club, Los Angeles, yang mempunyai spesialisasi hidangan Mediteranian. Santapan dimulai dari menu pembuka, sup jamur.
Cream soup ini terdiri atas dua macam jamur, yaitu jamur portobello dan shitake, tak lupa di atasnya diberi whipped cream. Lalu dilanjutkan dengan smoked scallop with micro basil salad.
Dilanjutkan lagi dengan main course white fish with baby leek and truffle vinaigrette. Ikan yang dagingnya berwarna putih bersih ini disajikan dengan hanya disaute, namun di bagian luarnya terasa agak renyah.
Rupanya Pierre sengaja membuat bagian luar daging ikan gurih, sementara bagian dalam ikan amat lembut. Di atas ikan putih ini diberi irisan bawang bombai, jamur chanterelles, dan truffle vinaigrette.
Ikan putih ini disaute dengan menggunakan minyak zaitun. Hasilnya, daging ikan tidak berminyak dan tentu lebih sehat.
Wagyu beef with apple and spinach pasta menjadi sajian selanjutnya. Menu ini termasuk menu andalan chef berdarah Prancis ini.
Daging wagyu disajikan dengan parutan keju serta kembang kol, apel, dan bawang. Sebagai finishing touch, siraman brown sauce turut menambah cita rasa daging wagyu. Daging ini amat empuk sekaligus gurih.
Di meja juga terdapat brie cheese with frische salad and tomato bagi yang menyukai keju. Hidangan Mediteranian di restoran Scusa rencananya dihadirkan hingga akhir November 2011 jika mendapat respons yang bagus dari pengunjung.
Semua masakan ala Mediteranian ini akan disajikan dalam menu ala carte secara eksklusif selama waktu makan siang dan malam. Akan tersedia pula set menu menarik untuk kesempurnaan pengalaman makan clean palate cuisine.
Selama kunjungan Pierre di Tanah Air, para penikmat makanan dapat melihat satu makanan ringan yang dikemas dengan bumbu-bumbu dasar dan rasa yang natural. Hidangan klasik besutan sang chef pun menjadi sorotan. Dua di antaranya broschette of fresh tuna and watermelon dan farm raised veal medallion.
Lebih Sehat
Diakui Pierre, hidangan Mediteranian terkenal dengan kelezatan sekaligus kesehatannya. Pasalnya, hidangan yang dibuat hanya menggunakan sedikit rempah-rempah dengan cara pengolahan di-saute atau dipanggang. Jika pun ada teknik menggoreng sedikit, minyak zaitunlah yang dipergunakan.
"Seni masakan Mediterania adalah menggunakan bahan natural dan bahanbahan lokal di tempatnya berada. Hidangannya pun sederhana,namun lezat dan sehat," kata Pierre.
Chef Pierre sekaligus mengenalkan gaya inovatif clean palate cuisine, yakni makanan ringan ditonjolkan dengan bumbu-bumbu serta cita rasa yang natural. Hal ini dilengkapi dengan pengetahuannya tentang reiki, yaitu sebuah disiplin penyembuhan dari orang Jepang. Penerapannya bertujuan meningkatkan kesehatan dan pencernaan.
Berdasarkan riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di beberapa negara, masyarakat Mediteranian memiliki tingkat kematian terendah dari penyakit kanker dan jantung koroner. Selain itu, angka harapan hidup masyarakat yang hidup di Negeri Tengah ini, terutama penduduk Italia dan Yunani, juga cukup tinggi.
Rahasianya adalah makanan ala Mediteranian. Ya, makanan ini selain tidak dibubuhi penyedap rasa, masakannya pun hanya menggunakan sedikit bumbu.
Seafood merupakan makanan yang sering dikonsumsi. Apalagi Mediteranian yang berarti Laut Tengah, yakni laut antarbenua yang terletak di antara Eropa di utara, Afrika di selatan, dan Asia di timur ini kaya hasil laut.
Masyarakat Mediteranian juga gemar mengonsumsi sayur dan buah. Karena sehatnya menu Mediteranian, muncullah diet Mediteranian.
Pola diet ini ditandai dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, seperti dari buah zaitun dan minyak zaitun, serta ditambahkan dengan menu lain misalnya buah-buahan, sayur, sereal gandum, dan produk susu rendah lemak.
Dampak yang dihasilkan pun terbilang positif. Diet ini membantu sistem metabolisme tubuh menjadi lebih baik, menurunkan kadar trigliserida, tekanan darah, metabolisme glukosa, dan kolesterol jahat. Mengapa demikian? Karena makanan yang dikonsumsi mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Sebut saja ikan, sayuran hijau, dan buah. Penasaran? Silakan mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar