Aqw Qw Wiendha Wiendha Sari Wiendha Sari

Jumat, 21 Juni 2013

Rumah Makan Ibat Daun


Rumah Makan Ibat Daun

Siang keesokan harinya, giliran Jalan Soekarno-Hatta yang saya susuri. Setelah berkeliling melihat situs-situs purbakala, inilah saat yang tepat menyantap hidangan khas berikut yang sudah saya agendakan dalam hati. Aha, selamat datang ke “Rumah Makan Ibat Daun”!

Rumah Makan Ibat Daun memang sangat cocok untuk persinggahan makan siang. Lokasinya sekitar seratus meter dari persimpangan Bukit Besar. Suasana nan sejuk mirip perkampungan dengan kolam-kolam ikan, pepohonan, dan balai-balai lesehan membuat pengunjung betah berlama-lama. Lokasinya yang berada di pinggir Kota Palembang sangat tepat untuk pilihan makan bersama keluarga ataupun rekan kerja.

“Ibat Daun” sendiri diambil dari bahasa daerah Basemah, yang artinya “terbungkus daun”. Nasi yang dihidangkan di sini memang dalam kondisi terbungkus daun pisang. Singkat cerita, menu serba Basemah pun disajikan di sini, mulai dari berbagai jenis pindang, ikan goreng seluang, hingga sambal khas Basemah.

Hidangan kali ini benar-benar istimewa. Pilihan saya tertuju pada pindang ikan patin dengan ikan goreng seluang. Sedangkan rekan saya lebih memilih pindang tulang yang terkenal enaknya. Benar-benar menggugah selera! Soal harga, dijamin masih tetap terjangkau dibandingkan rumah makan dengan menu serupa di pusat Kota Palembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar